CATEGORIES

September menjadi momen membenturkan ideologi komunisme dengan islamisme. Selama pemerintahan Jokowi dua periode, pelekatan ajaran komunisme...

Komunisme dalam Pancasila

komunisme dalam pancasila

September menjadi momen membenturkan ideologi komunisme dengan islamisme. Selama pemerintahan Jokowi dua periode, pelekatan ajaran komunisme menjadi isu tahunan memojokan pemerintah yang dianggap kontra dengan ajaran Islam. Narasi kriminalisasi ulama, pelarangan pengajian, hingga perlawanan terorisme selalu dijadikan dalih persetujuan ideologi komunis dalam pemerintah.

Bahkan Jokowi kerap dituduh sebagai keturunan komunis ketika kampanye pilihan presiden. Namun ternyata masih banyak yang tidak memahami definisi dan konsep ideologi komunisme. Kedungunan informasi yang berakibat pada kesimpulan cacat: orang China itu komunis. Sementara skeptis komunisme dari sudut pandang sejarah dan agama menciptakan stereotipe miring terhadap ideologi yang masih dianut negara besar seperti China, Korea Utara, hingga Vietnam.

Benturan ideologi komunisme dan islamisme terjadi sebab konsepsi ajaran berasaskan materialisme yang mengandung kepercayaan bahwa Tuhan atau bidang adikodrati (super natural realm) tidak ada. Sementara Indonesia menganut dasar negara pancasila yang dalam sila pertamanya mengandung nilai spiritual keagamaan yang didominasi muslim. Di sisi lain, Indonesia juga menganut asas demokrasi yang memberikan hak kebebasan kepada warganya untuk memilih keyakinannya.

Dalam sejarahnya, paham dan ideologi komunis terus berkembang di Indonesia yang kemudian membentuk Partai Komunis Indonesia (PKI) pada tanggal 23 Mei 1920. Namun setelah itu, mobilitas PKI menjadi ancaman bangsa dengan melakukan berbagai pemberontakan di daerah-daerah. Melakukan kudeta dan pembunuhan masal yang puncaknya terjadi pada tahun 1948 di Madiun.

Sementara sejarah yang masih terekam jelas di masyarakat hingga saat ini adalah peristiwa Gerakan 30 September (G30S) PKI. Partai tersebut mengontrol pergerakan serikat buruh dan pergerakan petani anggota Barisan Tani Indonesia yang mendominasi pekerja Indonesia ketika itu. Peristiwa ini mengakibatkan gugurnya enam jenderal serta satu orang perwira pertama militer Indonesia. Jenazahnya dimasukkan ke dalam lubang sumur lama di area Lubang Buaya, Jakarta Timur.

Di balik sadisnya manuver PKI di Indonesia, partai tersebut juga menjadi penyulut pergerakan massa melawan penjajahan. Terlibat pada prosesi kemerdekaan dan turut andil dalam mempertahankan kedaulatan negara pasca kemerdekaan. Ketika muncul isu pro dan kontra kembali ke UUD 1945, PKI memilih mendukung kembali ke UUD 1945. Pada bulan September 1960 PKI menyatakan menerima dasar negara di dalamnya memuat dasar-dasar negara yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa, Kebangsaan, Kedaulatan Rakyat, Perikemanusiaan, dan Keadilan Sosial.


Baca Juga : Personalitas, Identitas, dan Komunitas

Unsur Komunisme

Pancasila sendiri punya konsep komunisme di dalamnya yang termuat dalam pasal ke-5; Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Sementara dalam konsepsi gotong royong pancasila menjadi wadah dinaunginya berbagai ideologi yang relevan dengan masyarakat Indonesia. Sila pertama tentang ideologi keagamaan (spiritualitas), slia kedua tentang ideologi liberalisme-kapitalisme, sila ketiga tentang ideologi nasionalisme, dan sila keempat tentang ideologi sosialisme.

Namun Ideologi komunisme di Indonesia dicitrakan sebagai paham yang antiagama. Apalagi beberapa tokoh PKI seperti Ibrahim Datuk Sutan Malaka, Munawar Musso, Abdullah Aidit, Semaoen, Amir Syarifuddin, dan beberapa tokoh religus lainnya yang secara ahistoris dituduh ateis. Sementara paham komunisme didirikan untuk membendung ideologi kapitalisme dan liberalisme yang melupakan aspek keadilan sosial, khususnya kaum petani dan buruh.

Sifat pancasila yang dinamis memberikan unsur komunisme masih relevan diimplementasikan sampai sekarang. Memberikan perlawanan terhadap kediktatoran penguasa dan mengkritisi jurang kesenjangan sosial antara kaum konglomerat dan rakyat miskin. Meski secara leterlek ditolak, namun secara substansi, komunisme menjadi ruh mewujudkan cita-cita konstitusi tentang keadilan.

Bangsa Indonesia harus punya pemikiran terbuka menerima pengetahuan ideologi di era informasi teknologi. Bahkan pancasila menjadi ruang mengimplementasikan berbagai bentuk ideologi, temasuk komunisme. Namun kampanye anti komunisme masih menjadi sajian rutin dalam kampanye agama dan politik. Sedangkan bahaya dominasi kapitalisme malah dibiarkan berkembang di Indonesia.

Pada umumnya, ideologi komunisme mengacu pada penggunaan aset dan modal yang harus dimiliki bersama dan mempunyai keutamaan untuk kepentingan bersama. Pemerintah akan mengatur sistem perekonomian, termasuk semua sumber daya dan aktivitas ekonomi untuk kepentingan rakyat seperti yang tertuang dalam pasal 33 UUD 1945.

Tujuan utama ideologi komunisme adalah kesejahteraan rakyat yang berasaskan keadilan. Melihat satu sisi ateisme (tidak beragama) yang bukan menjadi konsep fundamental komunisme, namun melupakan perlawanan kaum proletariat (buruh dan pekerja) terhadap kaum borjuis (kapitalis). Bagaimana kekuatan modal mampu menjadi ancaman nyata terhadap kesejahteraan dan keadilan suatu negara.

Komunisme di Indonesia masih menjadi ideologi traumatik bangsa. Meskipun secara historis masih banyak perdebatan tentang latar belakang dan motivasi konflik yang terjadi ketika itu. Namun embrio komunisme masih tetap ada dalam tubuh pancasila yang juga merupakan konsensus pendiri bangsa dan turut serta mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

Komunisme di Indonesia merupakan simbol ketertindasan kaum buruh dan petani yang dieksploitasi kaum kapitalis untuk berkuasa. Isu komunisme dibangun bukan hanya untuk membenturkan ideologi ekstremis kiri dan ekstremis kanan, namun menjadi jalan golongan proletariat menguasai peran-peran penting di instansi pemerintahan dan lembaga perekonomian.***

0 comments: