Pulau Jawa merupakan salah satu pulau yang menjadi pusat penyebaran agama Islam pada masa walisongo. dinamakan wali songo karena jumlah nya ada sembilan. salah satu wali yang paling terkenal di Jawa adalah Sunan Kalijaga. Dalam penyebaran agama Islam, beliau menggabungkan seni, budaya dan tradisi dan agama sehingga Islam pada saat itu mudah diterima oleh masyarakat. Hingga kini warisan budaya, seni dan sebagainya utamanya yang bernuansa Islam tetap dikenang oleh semua kalangan.
Salah satunya adalah filosofi Jawa yang berbunyi "Aja ketungkul marang kalungguhan, kadonyan lan kemareman" dalam bahasa Indonesia, pitutur tersebut berarti Janganlah terlalu terobsesi atau terkungkung oleh keinginan untuk memperoleh kedudukan, kebendaan, dan kepuasan duniawi. Terlalu terobsesi, sifat ini akan menjadikan seseorang ambisius, berambisi boleh namun jika terlalu maka terkadang malah menghalalkan segala cara, entah itu benar atau salah yang terpenting keinginannya terpenuhi, dibutakan oleh hasil tanpa bisa menikmati hasil tersebut.
Kedudukan, tak sedikit orang yang rela melakukan apapun untuk sebuah kekuasaan, jabatan dan kedudukan. kembali kepada ambisi dan obsesi yang berlebih membuat seseorang terkungkung untuk memperoleh kedudukan.
Kebendaan, kebendaan disini adalah sesuatu yabg menyangkut materi atau harta, Sunan Kalijaga memberikan pitutur yang amat mendalam untuk kita semua agar kita jangan terlalu mementingkan harta semata, mementingkan kebendaan yang membuat kita bisa lupa diri, lupa akan mana yang benar dan mana yang salah.
Kepuasan Duniawi, Setiap orang pasti ingin hidup bahagia di dunia maupun di akhirat, namun yang perlu diketahui bahwasanya kebahagiaan didunia ini adalah fana. artinya hanya sementara, kehidupan yang kekal adalah kelak di akhirat.
Oleh karena itu, Sunan Kalijaga melalui pitutur tersebut mengingatkan kepada kita agar senantiasa ingat akan kehidupan akhirat, jangan sampai terlena akan kehidupan dunia yang hanya sementara ini. hingga seseorang demi mengejar kebahagiaan mereka bekerja tanpa mengenal waktu, tanpa mengingat tuhan dan sebagainya.
0 comments: