CATEGORIES

Anjing belang berkalung uang. Ada ungkapan yang lain yang sejalan yaitu "Wong asor nanging sugih" Kehinaan dan kerendahan sering d...

Asu Belang Kalung Wang

Asu Belang Kalung Wang
Anjing belang berkalung uang. Ada ungkapan yang lain yang sejalan yaitu "Wong asor nanging sugih" Kehinaan dan kerendahan sering digambarkan dengan anjing. Buktinya kata asu sering diucapkan untuk memaki. Terus terang insyaallah kitapun tidak mau dipanggil asu.
Lepas dari anjing yang dipelihara dengan baik, ada kontes kecantikan anjing bahkan ada yang digunakan untuk melacak berbagai tindak kejahatan, namun anjing memang dikenal sebagai pembawa rabies. Ada anjing yang suka menggonggong, ada yang menggigit orang dan ada yang suka memakan sesuatu yang kotor. Barangkali karena sifat-sifat itulah maka kehinaan digambarkan dengan anjing. Belang juga dimaksudkan sebagai penilaian negatif.
Jadi ungkapan asu belang itu dimaksudkan sebagai penilaian terhadap seseorang yang dianggap berstatus rendah sekali. Meskipun berstatus rendah namun diakui ada yang memiliki kelebihan yaitu kalung wang, artinya memiliki kekayaan yang cukup besar. Ini merupakan kekhususan bagi sedikit orang berstatus demikian.
Ungkapan asu belang kalung wang sering dipakai sebagai sindiran atau dikonotasikan negatif. Menurut mereka tidak mungkin kekayaan itu diperoleh dengan wajar. Bisa jadi diperoleh dengan mencuri, atau punya pesugihan dan sebagainya. Namun ada yang menjadikannya ungkapan itu sebagai pujian atau penghargaan kepada mereka yang meskipun dianggap rendah karena kurang berpendidikan misalnya, tetapi dengan kerja keras dan keuletannya mereka memperoleh kekayaan yang baik.
Sebaiknya kita berhusnuzhon artinya menangkap ungkapan itu sebagai pujian. Bukankah sudah sampai informasi kepada kita bahwa banyak pemulung, orang yang dinilai berstatus rendah, memiliki pabrik pengolahan sampah yang menjadikannya sebagai orang kaya. Dan masih banyak contoh lain yang mendukung sikap positif kita itu. Mari kita didik generasi penerus bahwa apapun status kita Tuhan menyiapkan rejeki untuk kita. Namun tak ada rejeki jatuh dari langit. Kita harus bekerja mengupayakan agar rejeki itu sampai kepada kita.

0 comments: