Artinya, durung punjul (belum lebih), keselak jujul (keburu ingin panjang), durung pecus (belum bisa), keselak besus (keburu bersolek).
Peribahasa ini sering ditujukan kepada orang muda yang terlampau ingin mendapat puji sanjung, meskipun sesungguhnya kemampuan yang dia miliki masih sangat rendah.
Peribahasa ini merupakan pemikiran Mangkunegara IV yang tertuang dalam Serat Wedatama pupuh pucung bait ke-06.
Dengan tegas dan jelas Mangkunegara IV mengatakan “durung pecus, kesusu kaselak besus, amaknani lapal, kaya sayid weton Mesir, pendak-pendak angendak gunaning janma”,
Artinya belum cakap atau belum mampu (dalam ilmu tertentu), namun tergesa-gesa ingin cakap atau mampu (dalam ilmu tertentu) dengan baik. Sehingga memaknakan doa-doa dan ayat-ayat suci, seperti sayid lulusan Mesir. Setiap kali menyalahkan kepandaian orang.
Orang-orang yang semacam itu oleh Mangkunegara IV dikatakan sebagai orang sombong, orang yang mempunyai pemikiran langka, tidak mudah diikuti, dan lebih mementingkan diri sendiri daripada orang lain. Hal semacam itu merupakan suatu hal yang sia-sia atau percuma.
0 comments: