CATEGORIES

Golek Banyu Apikulan Warih Golek Geni Adedamar. Apikulan itu artinya berbekal dengan menggunakan pikulan. Warih artinya tempat air. Membawa ...

Golek Banyu Apikulan Warih Golek Geni Adedamar

Golek Banyu Apikulan Warih Golek Geni Adedamar

Golek Banyu Apikulan Warih Golek Geni Adedamar. Apikulan itu artinya berbekal dengan menggunakan pikulan. Warih artinya tempat air. Membawa pikulan dengan warihnya. Adedamar artinya menggunakan alat penerangan, bisa lampu, obor dan lain-lain. Dengan itu maka makna judul pitutur kita kali ini adalah mencari air berbekal tempat air dan mencari api membawa alat penerang.
Warih dan damar adalah gambaran kebaikan. Maka maksud pitutur ini adalah bila ingin menemukan kebaikan hendaknya berbekal kebaikan. Tabiat asli manusia selalu ingin mencari dan berbuat kebaikan baik dengan lisan maupun dengan perbuatan. Bahkan orang ingin agar dia nanti wafat husnul khotimah, akhir yang baik atau happy ending. Nah sesuai dengan pitutur ini maka dia harus meraih husnul khotimah itu dengan kebaikan pula.
Perbuatannya baik. Ibadahnya baik. Interaksi sosialnya baik. Amal atau sedekahnya banyak. Ucapan atau lisannya lembut dan mendatangkan kesejukan. Dia sangat produktif dengan kebaikan sehingga orang mengenangnya sebagai orang yang hidupnya membawa kebaikan bagi orang banyak. Ya hasil yang berupa kebaikan itu adalah buah dari kebaikan. Ibaratnya orang memancing ikan dia harus menyediakan umpan.
Malahan kalau targetnya ikan yang besar, umpannyapun harus besar pula. Ternyata berbekal kebaikan ini juga tepat dan sebaiknya dipergunakan untuk melakukan koreksi. Koreksi juga akan efektif bila dilakukan dengan kebaikan yakni cara yang baik.Kini banyak orang menuntut kabaikan dari orang lain. Tetapi cara menuntutnya tidak dengan cara yang baik, tidak berbekal kebaikan.
Efektifkah ? Tentu tidak. Manusia sesuai tabiat aslinya juga menyadari bahwa dirinya memiliki kekurangan dan ingin memperbaikinya, tetapi percayalah tidak ada seorangpun yang mau memperbaiki kekurangannya bila cara mengingatkannya dengan marah, caci -maki apalagi dengan fitnah. Sebagai bahan introspeksi tanyakan kepada diri kita sendiri, maukah kita memperbaiki kekurangan kita bila diminta dengan cara mamarahi kita, mencaci-maki kita apalagi memfitnah kita ?
Nah orang lain juga begitu. Tidak mau diperlakukan begitu. Maka belajarlah dari pitutur kita kali ini bahwa niat baik kita untuk memperbaiki kekurangan orang lain harus juga kita lakukan dengan cara yang baik. Yaitu perbuatan baik, tutur kata yang baik dan termasuk prasangka baik.

1 comment: