Peribahasa jawa ini secara harfiah mengandung arti kebanyakan petir (kakean gludug) kurang udan (kurang hujan). Peribahasa kakean gludug kurang udan mengandung arti seseorang yang banyak bicara tanpa kenyataan. Dalam bahasa inggris disebutkan Talk more do less.
Sebenarnya hujan berasal dari mendung. Mengapa nenek moyang dulu tidak mengambil kiasan “kakehan mendung kurang udan” mungkin karena mendung tidak berteriak-teriak. Ia datang dan pergi tanpa bicara. Orang pendiam biasanya tidak menarik perhatian. Kebetulan teman dekat mendung adalah “gludhug” dan dia yang berteriak-teriak. Kalau kemudian mendung berlalu diam-diam tanpa hujan maka “gludhug” lah yang diteriaki “kakehan gludhug kurang udan”.
Kakean Gudug kurang udan dapat di umpamakan seseorang yang selalu banyak omong, banyak janji tetapi tak satupun yang nyata dan di tepati, semua hanya pepesan kosong belaka. Dia selalu menjanjikan hal yang muluk-muluk tetapi semua itu hanya sebatas janji dan hanya sebagai pemanis bibir belaka. Orang seperti ini biasanya selalu bermuka manis dan selalu mengobral senyum.
0 comments: