CATEGORIES

‘Mangan ora mangan sing penting kumpul’ (makan tidak makan yang penting kumpul) sering diartikan sangat dangkal dan dianggap tidak moderen d...

Mangan Ora Mangan Sing Penting Kumpul

Mangan Ora Mangan Sing Penting Kumpul


‘Mangan ora mangan sing penting kumpul’ (makan tidak makan yang penting kumpul) sering diartikan sangat dangkal dan dianggap tidak moderen dan sudah tidak sesuai dengan masa kini.
Hal ini terjadi karena hanya diartikan bahwa kumpul menjadi kebutuhan utama dibandingkan makan, pada hal kenyataannya bahwa makanlah yang lebih penting daripada hanya sekedar kumpul.
Maka sebagian di antara kita sudah menganggap ungkapan ini sudah tidak relevan lagi, apalahi saat ini sudah zaman internet dan didukung dengan kecanggihan tehnologi sudah mampu mendekatkan satu dengan yang lain sehingga untuk berkumpul itu sudah tidak perlu lagi.
Filosofi ini dilandasi oleh prinsip gotong royong yang begitu tinggi dan mengakar di masyarakat Jawa (mungkin juga seluruh Indonesia) pada waktu itu.
Keluarga adalah elemen penting yang tidak dipisahkan satu sama lainnya. Sehingga sepertinya ada rasa berat ketika salah satu darinya harus pergi meninggalkan jalinan itu. Jalinan yang begitu kuat dalam intern keluarga berimbas kepada semangat gotong royong dalam kehidupan bermasyarakat.
Membangun rumah cukup dilakukan oleh orang satu RT dengan bayaran makan pagi dan siang saja. Suasana hangat begitu terasa ketika tiba jam makan. Mereka dengan peluh yang masih membasahi tubuh begitu menikmati makan gratis sederhana diiringi canda ringan satu sama lainnya. Ketika ada acara pernikahan, semua membantu secara suka rela.
Ungkapan ‘Mangan Ora Mangan Sing Penting Kumpul’ tidak serta merta muncul begitu saja tanpa arti. Ada situasi dan dinamika yang terjadi di tengah-tengah keluarga atau masyarakat kita sehingga ungkapan ini muncul.
Di era moderen seperti sekarang ini, memang harus kita akui bahwa mobilitas hidup manusia semakin tinggi. Perpindahan tempat dari satu tempat ke tempat lain terasa singkat dan dekat.
Ungkapan ‘mangan ora mangan sing penting kumpul’ pun sudah mulai luntur. Banyak orang sudah diperbudak dengan urusan harta benda. Mereka sibuk mencari kebutuhan dunia mereka dari pagi sampai malam, bahkan ada yang sampai pagi lagi.
Sampai-sampai urusan dengan keluarga pun terbengkalai, terlebih ketika sudah dipisahkan oleh jarak dan waktu. Maka ‘mangan ora mangan sing penting ngumpul’ sudah dianggap tidak berlaku lagi. Kumpul kalau gak bisa makan ya percuma. Nah inilah situasi zaman ini.
Maka bagaimanapun juga bahwa kehadiran secara fisik (kumpul), interaksi secara langsung dengan orang-orang yang kita kasihi adalah sangat penting dan tak ternilai harganya dibandingkan dengan sekedar perut kenyang.

0 comments: