CATEGORIES

Memukul dengan meminjam tangan orang lain. Pitutur itu sering dijelaskan dengan ”tumindak ala kanthi kongkonan wong liya”. Kita sependapat d...

Nabok Nyilih Tangan

Nabok Nyilih Tangan

Memukul dengan meminjam tangan orang lain. Pitutur itu sering dijelaskan dengan ”tumindak ala kanthi kongkonan wong liya”. Kita sependapat dengan para sepuh yang memasukkan isi pitutur ini ke dalam kelompok perbuatan yang tercela.
Pada peribahasa Indonesia, nasihat yang sekarang tidak diajarkan lagi itu, ada ungkapan ”lempar batu sembunyi tangan” yang artinya hampir sama dengan ungkapan nabok nyilih tangan. Keduanya adalah perbuatan jahat tanpa adanya kemauan untuk bertanggung jawab dari pelakunya. Tentu ini adalah sikap tidak ksatria, tidak jantan atau pengecut. Dalam permusuhan atau persaingan sering kita mendengar adanya intrik. Intrik ini menjadi alat pihak yang berseteru.
Mereka menyusun strategi jahat untuk mengalahkan lawan. Lawan perlu dijatuhkan, dikalahkan bahkan disingkirkan. Kalau sejenak kita renungkan, saat ini banyak orang melakukan hal itu tanpa menyadari kesalahannya. Ya, contohnya masih menjadi isu keseharian kita, hoaks, berita bohong, fitnah, dan ujaran kebencian adalah perbuatan jahat yang ditujukan kepada sasaran tertentu dengan meminjam tangan sebagian orang dan menggunakan media.
Sebagian orang menviralkan dan men-share, maka tanpa sadar dia sudah menjadi tangan dari pembuat hoaks dan sebagainya itu. Begitu pula media yang digunakan. Pelajaran yang kita ambil dari pitutur ini adalah agar kita tidak menjadi pelaku nabok nyilih tangan dan juga agar tidak menjadi tangan untuk menabokorang lain.

0 comments: