CATEGORIES

Salah satu nilai falsafah Jawa yang amat dijunjung di masyarakat pedesaan lingkungan tempat saya tinggal sewaktu kecil. Menurut beberapa ora...

Nrimo Ing Pandum

nrimo ing pandum


Salah satu nilai falsafah Jawa yang amat dijunjung di masyarakat pedesaan lingkungan tempat saya tinggal sewaktu kecil.
Menurut beberapa orang semboyan ini membuat masyarakat jawa menjadi kurang berambisi dalam hal pemenuhan kebutuhan hidupnya. Namun nyatanya tidak juga. Dari zaman kerajaan sampai sekarang biasanya masyarakat jawa tetap punya prinsip spt itu, hanya penilaian dan kadarnya saja yg berbeda-beda.
Falsafah “Nrimo ing pandum” menjadi amat bernilai spiritual luhung jika dimaknai sepenuh hati. Umat muslim juga mengenal prinsip ini sebagai sifat Qana’ah (menerima), maksudnya tentu saja menerima apa-apa yang diberikan oleh Tuhan. Setelah memanjatkan doa dan berusaha terkadang kitapun menerima hasil yang tidak sesuai harapan. Ketidakpuasan kita rasakan hingga akhirnya terkadang juga membuat abai dengan ritual berdoa.
Dalam berdoa kita mngenal beberapa prinsip, mengutamakan rasa takut (khauf) sekaligus mengharap (raja’) pada Sang Maha Welas serta meletakkan diri sebagai pribadi yang serendah-rendahnya di hadapan pemlik jagat raya adalah salah satu kunci. Hingga seringkali kita lalai banyak memohon perkara-perkara yang berurusan melulu duniawi, meminta rezeki yang melimpah serta kelancaran urusan-urusan (dunia) tentu tak pernah terlupa bahkan menjadi prioritas berdoa. Ohh sungguh jiwa yang masih berlumuran dosa.., tapi tidak apa-apa selama meminta pada Sang Maha Agung bukan pada iblis yang wujudnya macam-macam.
Kita ini pribadi yang sombong yang berdoanya hanya perihal materi dan urusan duniawi, begitu kata para Sufi. Tapi ya akui saja, lha memang tingkatan kita masih di tataran itu. Semua berproses, pun untuk mencintai Pemilik Alam Raya juga selalu berproses.

0 comments: