CATEGORIES

Paradoksikal manusia modern yang berjuang untuk memanipulasi dan menaklukkan alam demi melestarikan dirinya. Tapi sesungguhnya usaha itu mal...

Pariwisata dan Konsep Perusakan Alam

Pariwisata dan Konsep Perusakan Alam

Paradoksikal manusia modern yang berjuang untuk memanipulasi dan menaklukkan alam demi melestarikan dirinya. Tapi sesungguhnya usaha itu malah menjadi upaya penghancuran bagi dirinya sendiri. Sumber Daya Alam (SDA) adalah berkah untuk manusia, supaya bisa mempertahankan dan mengembangkan kebudayaannya.

Namun, kehadirannya justru menjadi kutukan bagi manusia. Sehingga konflik banyak terjadi karena memperebutkan SDA. Manusia menjadi malas karena menggantungkan hidup dan kemakmuran kepada alam. Alam dieksploitasi untuk mencukupi kebutuhan manusia dan hasrat untuk bersenang-senang. Kemajuan peradaban memaksa manusia modern bersikap kapitalis dengan mengambil manfaat dari perusakan lingkungan dan berorientasi pada keuntungan.

Ketika negara tunduk pada korporasi yang hendak mengeruk SDA, maka berbagai krisis energi akan tercipta. Komunitas lokal akan dirugikan mulai soal tanah, udara, dan air bersih. Dalam hal ini, orang-orang yang miskin dan tak punya kekuatan sebagai pihak yang akan dirugikan paling besar. Alam seolah hanya dimiliki oleh segelintir orang yang punya modal berdalih pemanfaatan, pemberdayagunaan, dan kepentingan ekologi.

Kurangnya wawasan tentang kajian ekologi dan dampak perusakan alam menjadi alasan terbesar krisis lingkungan hidup. Bencana alam, peningkatan suhu bumi, hingga terbatasanya pasokan kebutuhan dasar manusia. Alam banyak dialihfungsikan untuk kepentingan sesaat. Mengorbankan keberlangsungan lingkungan hidup untuk kepentingan material.

Ketika alam dipasrahkan kepada pemerintah (negara), pemangku kebijakan malah memanfaatkan jabatan untuk mengekploitasi alam dengan iming-iming keuntungan membuat kampanye pariwisata yang menarik bagi wisatawan. Tidak memperhatikan kajian lingkungan hidup dan mengerahkan modal untuk mengubah wajah natural alam menjadi wahana wisata yang dinikmati manusia-manusia modern.

Kecanggihan teknologi digital bukan digunakan untuk menginformasikan kepentingan lingkungan hidup, malah dijadikan sarana mempromosikan pariwasata yang berpotensi menambah kerusakan alam. Bahkan, gerakan mempariwisatakan alam malah didukung pemerintah sebagai alat membantu memulihkan ekonomi negara.

 

Baca Juga : Politik Kerakyatan Desa Wadas

Konsep Ekowisata

Ekowisata atau Ekoturisme merupakan salah satu kegiatan pariwisata yang berwawasan lingkungan dengan mengutamakan aspek konservasi alam, aspek pemberdayaan sosial budaya ekonomi masyarakat lokal serta aspek pembelajaran dan pendidikan. Namun masih banyak lokasi pariwisata yang mengabaikan konsep ekowisata di daerahnya masing-masing.

Perhatian terhadap lingkungan hidup dianggap sebagai penghalan eksistensi pariwisata lokal mengeksplore keindahan alam yang berorientasi pada keuntungan. Indonesia yang dikenal sebagai negara religus pun tidak punya fokus menjaga keberlangsugan lingkungan hidup. Padahal negara-negara besar sudah mengkhawatirkan dampak perusakan lingkungan yang mengancam kehidupan manusia beberapa tahun mendatang.

Sosialisasi dan kajian seputar lingkungan hidup masih belum menyasar masyarakat luas. Anggaran menyelamatkan alam juga kalah dengan kepentingan politik, olahraga, dan ekonomi. Sementara pilihan terhadap konsep ekowisata hanya diimplementasikan di beberapa kota besar yang punya peran strategis terhadap pendapatan negara. Sedangkan di banyak daerah tidak menggunkan konsep ekologis dalam menciptakan tempat pariwisata.

Padahal dengan memanfaatkan ekowisata dapat berdampak dalam berbagai aspek kehidupan manusia seperti konservasi, pemberdayaan, dan pendidikan lingkungan. Konservasi, merupakan eterkaitan ekoturisme dan satwa yang terancam punah sangat erat, bahkan harus bersifat positif, sebagaimana studi yang dilakukan oleh peneliti Universitas Griffith. Wisata berkorelasi positif dengan konservasi berarti memberikan insentif ekonomi yang efektif untuk melestarikan, meningkatkan keanekaragaman hayati budaya, melindungi warisan alam serta budaya di planet bumi.

Pemberdayaan ekonomi. Ekoturisme melibatkan masyarakat lokal berarti meningkatkan kapasitas, kesempatan kerja masyarakat lokal. Konsep eko-wisata adalah sebuah metode yang efektif untuk memberdayakan masyarakat lokal di seluruh dunia guna melawan kemiskinan, mencapai pembangunan berkelanjutan.

Pendidikan lingkungan. Melibatkan pendidikan lingkungan berarti kegiatan wisata yang dilakukan harus memperkaya pengalaman, juga kesadaran lingkungan melalui interpretasi. Kegiatan harus mempromosikan pemahaman, penghargaan yang utuh terhadap alam, masyarakat, budaya setempat.

Ekowisata adalah suatu usaha untuk memenuhi keingintahuan (curiosity), mengagumi (astonishing), menciptakan saling pengertian (understanding), tentang sistem ekologi keindahan alam (natural beauty), warisan budaya (cultural heritage), adat istiadat masyarakat setempat (customs and traditions), serta menghargai dan mengakui keberadaannya (appreciate).

Kelangsungan hidup dan alam bergantung pada manusia itu sendiri. Apakah mau memanfaatkan konsep ekowisata atau masih konsisten menjadikan pariwisata sebagai alat merusak alam. Di sisi lain, pemerintah perlu mengaplikasikan kebijakan yang berpihak pada alam. Menghentikan laju kapitalisme kebijakan swasta yang berdampak pada perusakan alam.

Generasi milenial harus disadarkan akan pentingannya mencintai dan menghargai alam sebagai modal dasar kelangsungan hidup generasi setelahnya. Masyarakat harus mulai memaklumi persepi pariwisata harus tetap mempertimbangkan kebutuhan ekologi yang terkonsep pada ekowisata.***

0 comments: